AKBP Doni: Fenomena Remaja Masuk Geng Motor Akibat Salah Pergaulan dan Kurang Perhatian Orang Tua

Editor Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan (foto atas), sementara foto bawah saat penginterogasian anggota geng motor pelaku kekerasan./visi.news/ayi kuraesin.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan menilai maraknya fenomena remaja yang ikut geng motor karena masih mencari jati diri.

“Mereka sengaja mencari pemusuhan atau permasalahan yang berisiko. Mereka remaja yang sedang mencari jati diri untuk menunjukkan eksistensinya,” kata AKBP Doni Hermawan saat Press Conference di Mapolresta Tasikmalaya, Senin (4/1/2031).

Menurutnya, dalam setiap melakukan aksinya mereka tidak ada permasalahan sebelumnya dengan para korban. Namun mereka sengaja mencari permasalahan untuk mencari eksistensi. Selain itu, kerap dipengaruhi alkohol supaya diakui teman-temannya.

“Jadi mereka tidak ada masalah, tapi sengaja mencari permasalahan. Ini bentuk salah dalam mencari identitas. Ini peran keluarga kurang berfungsi dengan baik memberikan edukasi dan support,” ucapnya.

Dikatakan Doni, minimnya perhatian dan dukungan keluarga membuat sang anak bergaul mencari hal tersebut dengan teman sebayanya sehingga jika teman sebayanya berada dalam kelompok yang negatif, sang anak itu pun akan ikut dalam kelompok yang salah seperti mengonsumsi alkohol dan menjadi gangster.

“Dibutuhkan peran konkret orang tua untuk mengantisipasi ini. Jika tidak, maka akan membuat sang anak terjerumus ke hal yang negatif,” ujarnya.

Ditangkap

Sementara itu, tim Buser Satreskrim Polresta Tasikmalaya berhasil menangkap salah satu geng motor pelaku kekerasan dan penganiayaan sadis terhadap korban di depan kolam renang Tirta Alam, tepatnya di Jalan Garuda, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Adapun pelaku lainnya masih buron atau masih dalam pengejaran. Kasus itu sendiri terjadi pada Minggu 22 November 2020 dini hari.

Kelompok geng motor ini terbilang sadis karena melakukan kekerasan dan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam. Korban dianiaya oleh para pelaku dengan menggunakan senjata tajam celurit dan botol.

Baca Juga :  FKPPI Gelar Pengobatan Gratis bagi KPJ

“Pelaku yang berhasil ditangkap berinisila IRP alias Oyek (24) yang merupakan anggota geng motor ACDC. Pelaku dan kelompoknya melakukan penganiayaan terhadap korban menggunakan senjata tajam berupa golok, celurit, dan botol,” kata Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan saat menggelar Press Conference, Senin (4/1/2021).

Menurut Doni, pelaku cukup sadis karena meski korban sudah terjatuh dan terkapar tetap dianiaya. Akibatnya, korban mengalami luka serius hingga harus dirawat intensif di RSUD dr. Soekardjo, Tasikmalaya.

Kronologisnya, kala itu pelaku dan kelompoknya melintas menggunakan sepeda motor dengan kenalpot bising. Sementara korban sedang berada di pinggir jalan. Melihat kelompok geng motor melintas, korban pun lari.

Korban dikejar oleh para pelaku sambil dilempari. Nahas, korban malah terjatuh. Saat korban terjatuh, pelaku langsung melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam jenis golok dan celurit. Bahkan, para pelaku juga ada yang memukul menggunakan botol minuman keras.

Korban terkapar dengan sejumlah luka senjata tajam di badan dan kepala. Bahkan, jari tangan korban nyaris putus karena menangkis senjata tajam yang ditebaskan pelaku. Sadisnya, setelah korban terkapar, pelaku masih memukul kepala korban menggunakan botol.

“Betul, pelaku merupakan anggota geng motor. Selain menangkap pelaku, juga menyita barang bukti berupa sepeda motor dan botol yang digunakan memukul kepala korban,” ucapnya.

Dikatakan Doni, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang sudah diketahui identitasnya. Mereka sudah ditetapkan daftar pencarian orang (DPO). @arn

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Salut! Kehadiran ASN Pemkab Bandung Mencapai 97% Usai Cuti Bersama

Sen Jan 4 , 2021
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Di hari pertama kerja tahun 2021, kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bandung berkisar antara 95% hingga 97%. Hal itu terungkap dalam monitoring uji petik yang dilakukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung di sejumlah perkantoran Perangkat Daerah (PD). “Jadi, hari ini sengaja […]