VISI.NEWS – Sejumlah kesenian Sunda ditampilkan dalam rangka peringatan HUT ke-75 RI di Kampung Muaraciwidey RW 04 Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kab. Bandung, Sabtu dan Minggu (19-20/9).
Dalam pementasan itu wayang golek Giri Harja Dinasti Ketiga, yakni wayang golek kolaborasi Cepot Nge-Band (CNB) tampil sangat menghibur masyarakat, apalagi diselingi dengan lawakan yang disuguhkan Sandi Bentang sebagai bintang tamu.
“Kami menyuguhkan acara ini sebagai bagian dari kegiatan Pemuda Peduli Lingkungan (Pepeling). Karena, selain pementasan seni budaya, kita juga ada penanaman pohon dan pembagian ‘kadeudeuh’ bagi para yatim dan piatu. Unruk itu, kepada sponsor kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya sehingga acara berlangsung dengan aman, lancar dan sukses,” terang Abah Aher, ketua panitia acara.
Abah mengingatkan kegiatan yang diyakini berkerumun itu dihalau dengan pelaksanaan yang menetapkan protokoler kesehatan. Peringatan jaga jarak, pakai masker, dan hand sanitizer, dilakukan panitia dengan ketat.
“Kita justru mengingatkan ini di awal pelaksanaan kegiatan. spanduk bertebaran imbauan protokoler kesehatan dan imbauan penggunaan APD. Kami tegaskan ini karena kita menggelar acara di masa AKB. Kita ikuti aturan pemerintah dan menetapkan protokoler kesehatan ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Dede Candra Sunarya, dalang CNB mengaku bangga dengan kegiatan yang dilaksanakan Pepeling. Dengan menampilkan sejumlah kesenian Sunda, maka Pepeling sebagai komunitas pelestari seni dan budaya Sunda, harus diacungi jempol.
“Pokoknya saya salut kepada Abah Aher. Karena dia orang yang masih ngamumule seni Sunda, salah satunya wayang golek. Saya ucapkan terima kasih ats dukungannya, minimal masyarakat lebih diperkenalkan lagi terhadap seni warisan leluhur milik Kabupaten Bandung,” ujar Dede.
Sementara itu Iwan Akmali (34) salah satu warga desa Cilampeni mengatakan meski di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) pandemi corona, Pepeling tetap melakukan kegiatan yang mengundang masa banyak.
“Namun, meskipun berkerumun, saya lihat panitia ketat banget dan selalu mengingatkan agar laksanakan protokoler kesehatan. Misalnya di gerbang masuk warga dites suhu tubuh, cuci tangan, dan menyediakan masker bagi yang tidak menggunakan saat masuk lokasi. Ini sebagai bukti bahwa panitia melaksanakan perintah dari gugus tugas terkait protokoler kesehatan ini,” ujarnya. @pih