VISI.NEWS – Dalam upaya meringankan beban biaya hidup masyarakat yang terdampak Covid-19, Daryono “Kefir,” mengucurkan bantuan berupa memberi kenaikan harga beli bahan baku kefir dari para peternak sapi perah.
Hal ini dilakukan selain didasari ikut membantu menyejahterakan masyarakat, juga mencermati kondisi ekonomi yang ‘digunjang-ganjing’ oleh pandemi.
Demikian dikatakan Daryono “Kefir,” perajin dan pembuat kefir asal Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di rumah produksinya.
“Kami sadar, jika tidak saling membantu satu sama lain dan saling membutuhkan, kapan lagi?” kata Mas Daryono “Kefir” kepada VISI.NEWS, Selasa (2/3/2021).
Disebutkan, pihaknya adalah perajin atau pembuat Kefir, sedangkan bahan baku yang dibutuhkan berasal dari para peternak sapi perah.
“Itu artinya ada sebuah siklus atau mata rantai yang saling membutuhkan,” tambahnya.
Sementara itu, bahan baku yang dijadikan pembuatan kefir adalah susu sapi pertama saat kelahiran yang diperas oleh peternak sapi.
“Ini disebut bahan baku super untuk dijadikan kefir,” jelasnya.
Kenapa disebut super, tambahnya, karena susu pertama yang diperas oleh petani itu memiliki aroma bau yang sangat menyengat.
“Ini biasanya dibuang oleh mereka. Kita beli dan kita jadikan bahan baku kefir,” jelasnya.
Ditambahkan, pembuatan kefir sendiri yaitu susu hasil pemerasan yang dibeli dari petani tersebut dipermentasi dalam jangka waktu tertentu.
“Inilah yang disebut dengan susu kefir kolostrum,” katanya lagi.
Menurut Daryono, penghasil bahan baku susu kefir terbaik ada di daerah Lumajang, Boyolali, Tegal, dan Garut.
“Manfaat susu kefir bagi kesehatan tubuh yaitu mendetok dan menetralisasi virus. Termasuk di antaranya menangkal Covid-19,” jelasnya.
Disebutkan, ini bukan isapan jempol atau celotehan. Keampuhan dan khasiatnya sudah teruji dan terbukti.
“Saya sendiri mengalami gejala Covid-19 dengan gejala mati rasa, demam, serta rasa pusing di kepala,” katanya.
Begitu sadar akan terjangkit Covid-19, tambah Daryono, dirinya melakukan isolasi mandiri dengan cara mengunci kamar pribadi hingga beberapa hari.
“Ya..saya berdiam diri untuk beberapa hari di kamar. Lalu mengonsumsi satu liter susu kefir kolustrum setiap harinya,” katanya lagi.
Dalam jangka waktu empat hari, tambah Daryono, empat liter susu kefir pun ia habiskan dan terasa terbebas dari virus mematikan. @bik