VISI.NEWS – Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) disebut sebagai cadangan nasional di bidang komunikasi. Oleh sebab itu ORARI jangan dianggap enteng dan tidak dipandang sebelah mata.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Penasehat dan Pembina ORARI Kabupaten Bandung, H. Dadan Konjala, SH.
Menurut Abah Deka, sapaan akrab H Dadan Konjala disela-seka peletakan batu pertama pembangunan sekretariat ORARI Bandung Selatan di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Selasa (16/2).
“Alhamdulillah hari ini, di masa injuri time Bupati Bandung melepas jabatannya, beliau meletakan batu pertama pembangunan sekretariat ORARI. Sebenarnya Sekretariat ORARI sudah ada, tapi mau direnovasi. Diharapan sekretariat yang lebih refresentatif, ORARI makin berkembang dan tidak dipandang sebelah mata,” kata Abah Deka.
Menurut Abah Deka. ORARI sebenarnya sudah berkembang dan menjadi bagian dari International Amateur Radio Union (IARU) yang merupakan Organisasi Amatir Radio Dunia. Dengan sekretariat baru nanti, seluruh bidang-bidang akan lebih terakomodir. Masing-masing bidang bisa memiliki ruang untuk lebih maksimal meningkatkan perannya demi kemajuan organisasi.
“Dengan sekretariat yang lebih refresentatif juga ORARI bisa lebih senergi dengan pemerintah,”tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD Kab Banding ini.
Berbicara ORARI, lanjutnya, asalnya dari Radio Malabar di Kabupaten Bandung yang pernah jadi event ORARI dalam memperingati komunikasi pertama antara Belanda dengan negara kolonialnya (Indonesia) melalui Radio Malabar di Pangalengan. Yaitu event bertajuk “Hallo Bandung Nedherland” bekerja sama dengan Disparbud.
Malabar juga sebagai radio pertama komunikasi di Asia Tenggara. “Jadi kalau bicara sejarah ORARi asal mulanya dari Radio Malabar,” tandasnya.
Sayangnya, event ” Hallo Bandung Netherland” tahun 2021 tidak masuk Kalender Event Disparbud karena terkena refocusing anggaran akibat Covid-19.
“Memang direncanakan event ini sekali perdua tahun. Insyaallah tahun 2022Â ada lagi,” katanya.
Dadan Konjala menambahkan, berbicara ORARI sebenarnya lebih berkaitan dengan Dinas Kominfo, karena berdasarkan regulasi yang baru ada di bawah Kementrian Kominfo.
“Biar pun mitra kerjanya di situ, tapi sangat dibutuhkan di kebencanaan. Jadi ORARI tidak hanya satu pure, tapi di kebencanaan juga masih berjalan sampai saat ini. Di saat HP tidak jalan karena alasan tak ada sinyal, ORARI terus berjalan,” pungkasnya. @pih