VISI.NEWS – Performa ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 disebut makin meyakinkan selama pemusatan latihan di Kumamoto.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menyebut kondisi pasangan nomor urut kedua dunia itu makin prima. Meski mendapat latihan yang keras, keduanya melahap semua program hingga tuntas tanpa terganggu cedera.
“Program persiapan di ganda putra cukup baik, grafiknya, terutama buat Ahsan/Hendra mengalami kenaikan. Saya juga bertanya pada mereka dan mereka bilang kondisi semakin OK. Saya pribadi juga melihat seperti itu,” kata Herry sebelum bertolak ke Tokyo setelah 10 hari menjalani pemusatan latihan di Kumamoto, sebagaimana rilis yang dilansir CNNIndonesia.com, Senin (19/7/2021).
Pelatih yang dijuluki Naga Api itu menambahkan, stamina Ahsan/Hendra yang akan menghadapi Jason Ho Shue/Nyl Yakura (24/7), Aaron Chia/Soh Wooi Yik (26/7), dan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (27/7) secara maraton, sudah sangat siap.
“Dari stamina dan kesiapan (Ahsan/Hendra) ada peningkatan,” ujar Herry .
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, juga puas dengan kinerja dan performa yang ditunjukkan pemain selama di Kumamoto. Rionny yakin proses adaptasi dengan udara Jepang akan membantu atlet mencapai prestasi.
“Selama 10 hari ini mereka bisa latihan dengan semangat, latihan dengan cukup baik, dan tidak ada yang cedera. Dan yang paling penting mereka sehat semua. Terima kasih kepada semua pihak di Kumamoto yang memberikan pelayanan terbaik,” kata Rionny.
Pelatih tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra Ho menambahkan, latihan di Kumamoto menjadi sebuah sarana yang baik. Selain fasilitas latihan yang memadai dan lengkap, tim bulu tangkis Indonesia juga disambut dengan sangat hangat.
“Saya berterima kasih untuk (pengelola dan masyarakat) Kumamoto yang sudah memfasilitasi kami berlatih selama 10 hari. Sarananya semua sangat bagus. Dari lapangan, tempat gym, dan juga penyediaan makanannya,” ucap Hendry.
Dengan berakhirnya pemusatan latihan, tim pendukung bulu tangkis, selain atlet dan lima pelatih, secara bertahap akan dipulangkan. Sebelum dipulangkan, tim pendukung ini ditanggung Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Dari 25 orang yang ikut ke Kumamoto, hanya lima pelatih dan sebelas atlet yang bisa stay di Perkampungan Atlet. Yang lain akan pulang ke Jakarta dalam dua kloter. Kloter pertama hari Senin (19/7). Kloter kedua pulang tanggal 24 Juli,” kata Manajer Tim Bulutangkis Indonesia, Eddy Prayitno.
Untuk Fajar/Rian yang merupakan lawan latihan tim Indonesia, akan tinggal di hotel di luar Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo. Mereka akan terus membantu latihan sebelum pertandingan cabang bulutangkis dimulai pada Sabtu (24/7). @fen