VISI.NEWS | BANDUNG – Tantangan yang dihadapi para pemuda saat ini cukup berbeda dengan apa yang terjadi pada masa zaman generasi muda sebelumnya, saat ini pemuda dihadapkan pada isu radikalisme, narkoba dan ketahanan keluarga serta perkembangan teknologi digital yang semakin canggih.
Legislator DPRD Jawa Barat (Jabar) Haji Kusnadi, mengatakan, para pemuda saat ini di tuntut untuk berkontribusi guna melahirkan solusi atas berbagai persoalan yang tengah dihadapi saat ini secara bijak dan tepat.
“Perkembangan zaman yang terjadi saat ini, diakui sangat berksiko bagi kelangsungan hidup, berbeda dengan zaman-zaman sebelumnya,” katanya, Kamis (9/12/2021).
Bendahara Fraksi Golkar DPRD Jabar tersebut mengungkapkan, radikalisme yang kerap melibatkan golongan pemuda menjadi bagian terpenting guna dilakukan pencegahan juga pembinaan, pasalnya faham radikalisme tersebut dinilai akan sangat mempengaruhi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Radikalisme tidak hanya terjadi dalam kontek’s agama, melainkan pada suku, kelompok hingga ormas, hal ini yang kemudian harus disikapi dengan upaya edukasi, persuasif juga masif atau berkelanjutan,” ungkap Kusnadi.
Radikalisme, lanjut Kusnadi, penting untuk kemudian, dilakukan penanganan, mengingat aksi radikalisme yang cenderung memaksakan kehendak kelompok atau pribadi yang melanggar aturan agama, hukum normatif, serta aturan pemerintah dan sosial kemasyarakatan, dinilai patut untuk ditertibkan.
“Hal ini dikhawatirkan terjadi perpecahan, akibat ego para individu maupun kelompok, perbedaan pendapat antar para pihak juga menjadi salah satu pemicu perpecahan, misal, ego antar suku, antar ormas, antar pemeluk agama, dengan narasi atau faksi-faksi tertentu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, permasalahan narkoba juga menjadi tantangan pemuda saat ini, pasalnya selain merusak akal sehat para pemuda, narkoba dianggap dapat merusak masa depan pemuda hingga meninggal dunia secara sia-sia, hal ini kemudian harus dijadikan perhatian guna memerangi kejahatan narkoba.
“Menurut riset, orang yang ketergangungan narkoba ini cenderung ke pemuda atau usia produktif, oleh karena itu, peran pemuda diperlukan untuk kemudian berani turut serta membetantas narkoba,” paparnya.
Terkahir, diperkukan adanya semangat nasionalis, patriotisme, gotong royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab, sebagai tolak ukur dalam menerapkan kehidupan sehari-hari.
“Sebagai bangsa dan pemuda Indonesia tidak boleh lupa dengan semangat yang diajarkan oleh para pemuda zaman dulu, dimana pemuda turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan menjadikannya panutan dalam kehidupan bernegara,” pungkasnya.@eko