VISI.NEWS — Komentar Prof. Yusuf L. Henuk Guru Besar USU Medan dan Tedy Gusnaedi Dewan Pakar PKPI terhadap mengenai masukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Jokowi, tentang kelanjutan proyek strategis di masa Pandemi sebetulnya tak perlu untuk ditanggapi. Tapi sebagai kader Partai Demokrat merasa tersakiti atas dua komentar tak berarti (sampah) tersebut.
Sebagai mantan presiden dua periode dengan jumlah suara pemilih yang signifikan, dikatakan Kepala BP OKK Partai Demokrat Kab. Bandung, Drs. Yuyun Saepudin, SBY punya kelas tersendiri dimata masyarakat sehingga wajar apabila dia menyuguhkan program pembangunan yang tidak menyakiti rakyat, sekalipun mungkin tidak terlihat monumental tapi dirasakan manfaatnya.
“Seperti Program BPJS adalah salah satu langkah berani Pak SBY dalam rangka merealisasikan sistem jaminan kesehatan nasional yang sekarang terasa manfaatnya sekalipun di era sekarang banyak sekali kekurangan dalam pengelolaannya,” katanya via telepon, Senin (11/1/2021).
SBY pasti sangat paham tentang Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, lanjut dia, termasuk pengelolaan anggaran yang baik, program pembangunan yang betul-betul dibutuhkan rakyat, manajemen penanganan bencana yang cepat dan terukur, mengingat dirinya merupakan mantan presiden.
“Salahsatunya kejadian tsunami aceh yang cepat teratasi, serta banyak lagi kelebihan beliau. Hasil kinerjanya itu yang membuahkan wawasan dan pengalaman berharga sebenarnya dijadikan cermin atau diambil oleh Presiden sesudahnya tampa harus merasa digurui,” ujar Yuyun.
Berbeda pendapat boleh-boleh saja itu merupakan hal yang wajar, tambah dia, tapi baik Prof. Yusuf maupun Tedi Gusnaedi tidak harus “Asal Beda” yang menurutnya, justeru terlihat “Bodoh”- nya. @qia.