Koalisi "Depok Bangkit" Yakin Menang Lawan Dominasi PKS di Pilkada 2020

Editor Calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Depok dari gabungan 12 partai./viva/zahrul darmawan.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Depok, Pradi Supriatna dan Afifah Allia secara resmi telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk bersaing di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok.  
Diantar sejumlah relawan dari partai pengusung serta sejumlah massa organisasi kemasyarakatan (ormas), pasangan ini tiba di Kantor KPU Depok, Jalan Siliwangi, Depok, Jawa Barat sekira pukul 14:25 WIB, pada Jumat 4 September 2020.
“Yang kami hormati hadirin sekalian Jumat 4 September 2020, kami KPU Kota Depok telah menerima pendaftaran Haji Pradi Supriatna dan Hajah Afifah Allia,” kata Ketua KPU Depok, Nana Shobarna
Setelah lebih dari sekira dua jam berada di kantor tersebut, pihak KPU pun akhirnya menyatakan bahwa berkas untuk maju sebagai pasangan calon di Pilkada Depok lengkap dan sah.
“Kami telah melakukan pemeriksaan berkas, baik persyaratan pencalonan maupun persyaratan calon, alhamdulillah kami telah mengeluarkan tanda terima dan dengan demikian kami telah menerima seluruh berkas yang dipersyaratkan,” ujarnya saat menggelar jumpa pers, seperti dilansir viva.co.id.
Lebih lanjut Nana menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa mengakomodasi seluruh tamu yang datang. Sebabnya keterbatasan tempat dan masih dalam masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, Pradi mengatakan, KPU begitu teliti dalam memeriksa berkas persyaratan pencalonan.
“Alhamdulillah, kami sudah melengkapi semua persyaratan dan begitu detail KPU melihat lembar demi lembar kelengkapan yang kami berikan,” katanya.
Ketika disinggung soal langkah selanjutnya setelah pendaftaran, Pradi mengatakan, hal itu akan dibahas oleh ketua tim pemenangan. Yang jelas, kata Pradi, pihaknya akan berkerja sama dan bersungguh-sungguh untuk meraih dukungan masyarakat.
“Pendekatan saja kepada masyarakat kemudian kita juga menyampaikan hal-hal yang memang tentunya diinginkan oleh masyarakat berangkat dari hasil kajian,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Gerindra Depok, Hamzah menyakini, Pradi-Afifah akan menang telak pada pilkada tahun ini.
“2015 kami bisa menang dan kami sangat tahu strategi dan triknya. Insyaallah Partai Gerindra sangat solid dan seluruh partai koalisi untuk mengawal kemenangan,” ujarnya
Ia bahkan optimistis bersama kekuatan yang ada akan meraih suara tinggi.
“Sangat yakin menang, yang telah dibuktikan dengan dua kali survei dan insyaallah kami menang. Hasil surveinya yang jelas menang dua digit dari pihak lawan,” tegasnya
Kekuatan Pradi-Afifah
Pradi dan Afifah diusung oleh 12 partai. Di antaranya adalah enam partai pengusung dari parlemen yakni, Gerindra, PDIP, Golkar, PSI, PKB, dan PAN dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok sebanyak 33 kursi.
Gerbong ini diperkuat dengan dukungan partai non-parlemen yang diisi oleh, Perindo, Nasdem, PBB, Hanura, PKPI dan Partai Garuda.
Selain partai, koalisi yang dinamakan “Depok Bangkit” itu juga disokong oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) besar, seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempuk (FBR), Pemuda Pancasila (PP), Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), dan Badan Potensi Pembinaan Keluarga Besar (BPPKB) Banten.
Sebagai informasi, Pradi adalah Ketua DPC Gerindra sekaligus petahana yang saat ini menjabat wakil wali kota Depok. Sedangkan pendampingnya, yakni Afifah, adalah kader PDIP berlatar belakang pengusaha. 
Pada pilkada yang bakal berlangsung 9 Desember 2020 itu, kemungkinan hanya akan mempertandingkan dua kubu petahana. Satu adalah kubu PKS, partai yang telah 15 tahun berkuasa di Depok. Partai dakwah ini mengusung kembali Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Tentunya tiket tersebut tidak gratis, Idris harus bersedia didampingi oleh kader PKS, yakni Imam Budi Hartono anggota DPRD Jabar yang dipercaya sebagai bakal calon wakil wali kota Depok.
Dalam pesta demokrasi kali ini, PKS hanya didukung oleh dua partai parlemen, yakni Demokrat dan PPP serta satu partai non-parlemen, yakni Partai Berkarya. Mereka menyebutnya sebagai koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS). Gerbong ini memiliki perolehan 17 kursi di DPRD Kota Depok.
Partai-partai lain seperti PAN dan PKB yang sempat mendekat nyatanya memilih mundur dan bergabung ke kubu lawan. @fen

Baca Juga :  Meski Menyehatkan, Kenapa Bisa yang Bersepeda Meninggal Karena Serangan Jantung?

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

105 Meninggal Terkait Covid-19, Dekan FKUI: Butuh Bertahun-tahun untuk Ciptakan 1 Dokter

Sab Sep 5 , 2020
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa kejadian meninggalnya 105 dokter akibat Covid-19 membuat kalangan medis di Indonesia risau. “Ada yang bilang bahwa kami adalah penjaga terakhir, artinya ketika kami menjadi korban, 100, tambah lagi sekarang 105, setiap hari tambah satu, tentu […]