VISI.NEWS / SOLO – Seorang mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra (21), asal Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, meninggal dunia pada Senin (25/10/2021), seusai mengikuti latihan dan pendidikan dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa) yang merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) pilihannya.
Penyebab kematian mendadak mahasiswa tersebut, menurut pihak UNS, belum diketahui dan masih dalam penelitian pihak yang berwajib. Keterangan sementara yang didapat UNS dari panitia pelaksana Diklatsar Menwa UNS, pada saat almarhum Gilang melaksanakan kegiatan latihan menyeberang sungai Bengawan Solo sempat mengalami kram.
Wakil Rektor UNS bidang kemahasiswaan, Prof. Dr Achmad Yunus, yang dihubungi wartawan, menyatakan, pihaknya mengetahui kejadian tersebut dari laporan panitia. Namun, panitia belum menyampaikan laporan rinci termasuk kemungkinan penyebab kematian.
“Kami sudah menerima laporan panitia mengenai kematian mahasiswa saat mengikuti Diklat Menwa. Namun penyebabnya apa dan bagaimana kronologinya sedang diselidiki,” katanya.
Menurut Prof. Yunus, pihak Rektorat juga sudah meminta konfirmasi ke panitia tentang kronologi kasus tersebut.
“Tadi pagi kami sudah memanggil panitia untuk menjelaskan detail kronologinya,” jelasnya.
Terpisah, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Dr. Sutanto, juga menyatakan kepada wartawan, sudah menerima laporan dari panitia kegiatan. Berdasarkan laporan panitia, almarhum Gilang saat pemeriksaan kesehatan tidak memiliki penyakit tertentu.
“Yang saya dengar sesuai pengakuan almarhum punya riwayat penyakit. Tapi dalam pelatihan almarhum sempat mengalami kram dan sempat diminta istirahat. Kepastian soal itu masih dalam pemeriksaan kepolisian,” kata Sutanto.
Mengutip keterangan panitia, Sutanto menyebutkan, Gilang yang mengikuti UKM Menwa UNS merupakan mahasiswa baru angkatan 2021 program D-4 KKK.
Menurut pengakuan panitia, seluruh peserta Diklatsar sudah menjalani tes kesehatan di awal kegiatan.
“Surat pernyataan peserta sudah diminta kepolisian, termasuk hasil cek kesehatan, tensi, suhu tubuh dan lain-lain,” jelasnya.
Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, menyatakan, izin kegiatan tersebut sebenarnya hanya dilangsungkan di sekitar kampus, mulai dari markas menwa hingga jembatan Jurug untuk kegiatan rappeling.
Dia memperkirakan, setelah berkegiatan di Bengawan Solo kawasan Jurug tersebut, Gilang mendapatkan perawatan khusus karena masalah kesehatan dan harus dibawa ke rumah sakit.
“Kami tidak tahu kejadian pastinya. Almarhum tidak tertolong saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Kita tunggu saja hasil autopsinya,” sambungnya.@tok