Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19, Kota Tasikmalaya Berada pada Zona Oranye

Editor Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangat./visi.news/istimewa.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Status Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang tadinya berada di zona kuning, kini berubah ke zona oranye. Hal tersebut menunjukkan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya terjadi kenaikan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangat kepada wartawan, Selasa (8/9) mengatakan, berubahnya status dari zona kuning ke zona oranye menunjukan kembali terjadi kenaikan kasus. Kondisi inilah yang harus menjadi perhatian semua pihak, artinya harus lebih siap dan sigap lagi di dalam penanganan Covid -19 ini.

“Kita sudah berada di zona kuning, namun sekarang kembali ke zona oranye. Ini harus segera diantisipasi karena jika tidak, kemungkinan bisa menjadi zona merah bahkan zona hitam,” ucapnya.

Menurut Uus, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya cukup signifikan terjadi di bulan Agustus. Sejak periode 1 Agustus hingga 31 Agustus 2020, terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 12 kasus.

Sehingga dengan penambahan kasus tersebut, secara akumulatif kasus terkomfirmasi Covid 19 di Kota Tasikmalaya menjadi 50 kasus. Adapun rinciannya 10 kasus simtomatik dan sebanyak 40 kasus asimtomatik. Sedangkan yang masih dalam perawatan sebanyak 4 orang yang kini dirawat di rumah sakit dr. Soekardjo dan ada yang di rumah sakit swasta.

“Mudah-mudahan saja yang kini masih dirawat, dalam seminggu ke depan dapat segera sembuh,” tuturnya.

Dikatakan Uus, yang memprihatinkan lagi, dengan kondisi menjadi zona oranye ini bisa berdampak pada rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tasikmalaya. Padahal salah satu syarat daerah yang bisa melakukan PTM, yakni daerah yang dalam status kuning.

“Sekarang status Kota Tasikmalaya menjadi zona oranye sehingga secara otomatis pembelajaran tatap muka dari tingkat SMA hingga Taman Kanak – kanak tidak bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Baca Juga :  Usum FaceApp (3)

Untuk itu, lanjut Uus, pihaknya meminta masyarakat Kota Tasikmalaya termasuk para pelaku usaha agar jangan mengabaikan protokol kesehatan terkait dengan Covid-19.

Patuhilah setiap imbauan pemerintah terkait protokol kesehatan Covid-19 karena virus ini belum selesai. Buktinya, setelah sebelumnya sempat nol atau zero covid, sekarang malah nambah cukup signifikan.

“Mudah-mudahan kondisi ini menjadi perhatian bersama. Marilah kita secara bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena pemutusan mata rantai penyebaran Covid -19 bisa berjalan dengan baik apabila seluruh stackhoder baik masyarakat maupun pemerintah secara bersama-sama melakukan kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan sehingga upaya memutus penyebaran Covid -19 bisa berjalan dengan baik,” paparnya.

Dijelaskan dia, hingga kini vaksin untuk Covid-19 belum ada kepastian, termasuk untuk pencegahannya. Untuk itu, selama pelaksanaan fase kebiasaan baru Covid-19 ini, masyarakat diharapkan menjalankan pase kebiasaan baru dengan baik dan benar.

Semua sektor, baik swasta, pemerintah, maupun masyarakat umum, wajib menerapkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan kalau penanganan Covid -19 di Kota Tasik ingin bisa segera tuntas, ungkapnya. @arn

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

UIN Bandung Mengabdi melalui KTIQ di Ajang MTQ

Sel Sep 8 , 2020
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) memiliki nunsa lain setelah masuknya cabang Musabaqah Menulis Kandungan Al-Quran (M2KQ). Cabang ini hadir memberi penguatan MTQ di bidang akademiknya melalui apresiasi terhadap gagasan peserta yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Gagasan yang tertuang dalam bentuk tulisan diharapkan dapat menjadi inspirasi dan berkonstribusi bagi […]