VISI.NEWS – Budaya gotong royong yang dulu menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, kini mulai pudar dengan sendirinya. Hal ini akibat pergerakan dan perubahan lingkungan yang menuntut perubahan.
Numun tidak demikian bagi warga di wilayah Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Umumnya masyarakat masih mempertahankan dan memelihara budaya gotong royong dengan baik.
Bahkan budaya gotong di Karangpawitan bukan hanya melibatkan masyarakat tapi juga menjadi program Muspika setempat. Hal ini diperkuat lagi dengan adanya dukungan dari DPC PDI Perjuangan.
Masih kuatnya budaya gotong royong di wilayah Kecamatan Karangpawitan ini, dibuktikan dengan pelaksanaan pembuatan rumah milik seorang warga, Idahwati (54), tinggal di sebuah gubuk alakadarnya di bawah pohon di sebuah tempat TPU (Tempat Pemakaman Umum).
Idahwati selama ini hanya mengandalkan penghasilan dari pemberian para pejiarah yang datang ke makam keluarganya. Kesehariannya kerap membersihkan area kompleks makam dengan dibantu seorang anaknya.
“Alhamdulillah, saat ini bersama masyarakat, kami bergotong royong membangun rumah untuk Mak Idah,” ujar Camat Karangpawitan, Rena Sudrajat didampingi Kapolsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar saat melakukan pembangunan rumah di Kampung Bojong, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Rabu (15/7).
Menurut Rena, gubuk yang selama ini ditempati Ma Idah sangatlah tidak layak untuk dihuni. Oleh karenanya, bersama warga serta unsur Muspika lainnya, pihaknya melakukan bergotong royong membangun rumah yang layak bagi Ma Idah dan keluarga.
Rena menyampaikan rasa syukurnya karena antusias warga dan pemerintahan untuk membantu membangun rumah layak huni untuk Ma Idah begitu tinggi. Berbagai bantuan pun terus mengalir, mulai dari berupa materi, material, pangan, hingga tenaga dari berbagai kalangan.
Diungkapkannya, tingginya antusias warga dalam bergotong royong, Bupati Garut pun tergugah dan ikut memberikan bantuan uang sebesar Rp 10 juta. Bantuan uang juga diberikan aparatur sipil negara yang tergabung dalam Korpri Garut sebesar Rp10 juta.
“Ada juga bantuan yang diberikan dari DPC PDI Perjuangan Garut. Bukan hanya dalam bentuk uang, juga berupa bahan material bangunan, kebutuhan pangan, serta tenaga baik dari unsur TNI dan Polri, maupun warga,” katanya.
Diungkapkan Rena, tingginya antusias dari semua kalangan, maka proses pembangunan rumah layak huni bagi keluarga Ma Idah akan cepat rampung dan bisa segera digunakan.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, Yudha Puja Turnawan mengatakan, sebelumnya kader PDIP bersama unsur pemerintah kecamatan, desa, unsur TNI dan Polri meninjau kondisi rumah warga miskin tak layak huni tersebut.
“Alhamdulillah dalam pelaksanaan pembangunan rumah Ma Idah ini, terlihat jelas adanya budaya gotong royong yang menjadi jati diri bangsa kita,” ucap Yuda.
Dikatakannya, adanya warga yang tinggal di sebuah gubuk di bawah pohon di kawasan pemakaman ini, bermula dari laporan salah seorang peziarah.
Bersama unsur Muspika Karangpawitan, kata Yuda, pihaknya langsung bergerak melakukan peninjauan ke lokasi di Kampung Bojong, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan.@zhr