VISI.NEWS – Demi warganya yang kesulitan air bersih, Kapolsek Cineam, Polresta Tasikmalaya, AKP Semiyono rela merogoh uang dari koceknya sendiri untuk membuat sumur dan membeli mesin pompa air. Dia mengaku prihatin, banyak warga di wilayah hukumnya kesulitan air bersih apalagi di musim kemarau.
Meski tidak menyebutkan berapa uang yang sudah dikeluarkan, AKP Semiyono mengaku sudah membeli 3 unit mesin pompa air, membuat sumur, dan toren air.
Air bersih tersebut diangkut menggunakan mobil patroli dan didistribusikan ke warga yang membutuhkan air bersih. Dirinya memberikan tugas tambahan kepada anggota yang piket, selain menjaga keamanan dan ketertiban juga memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat dengan mendistribusikan air bersih.
Kegiatan tersebut sudah dilakukan AKP Semiyono bersama anggotanya sejak April 2020 lalu ketika curah hujan di wilayahnya sudah rendah. Hal tersebut mengakibatkan sumur dan sumber mata air di wilayah Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami penyusutan luar biasa.
“Setiap hari kami mendistribusikan air bersih 3 hingga 4 kali. Dengan toren air berkapasitas 2.000 liter, diangkut menggunakan mobil patroli. Tak kurang dari 8.000 liter seharinya air bersih didistribusikan ke warga,” kata AKP Semiyono kepada wartawan, Senin (14/9).
Menurut Semiyono, air bersih tersebut didistribusikan secara bertahap kepada warga yang membutuhkan dengan mobil patroli, sekaligus melaksanakan patroli rutin.
Saat ini saja, lanjut AKP Semiyono, Polsek Cineam Polresta Tasikmalaya baru saja mendistribusikan air bersih ke masyarakat di Kampung Sukahurip, Desa Mediasari dan Kampung Neglasari, Desa Cijulang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap curah hujan rendah kekeringan kerap terjadi di lokasi tersebut dan perkampungan lainnya.
Warga sulit mendapatkan air bersih karena sumur dan sumber mataair yang biasanya didapatkan telah mengalami penyusutan luar biasa. Kebutuhan air bersih yang selama ini didistribusikan secara bertahap setiap harinya menggunakan mobil patroli.
“Sejauh ini di Kecamatan Cineam ada dua desa yang mengalami kekeringan parah dan kesulitan air bersih. Desa-desa lainnya juga berpotensi, lahan pertanian sudah kekeringan,” tuturnya.
Dikatakan Semiyono, pendistribusian air di dua desa tersebut sudah dilakukannya hingga mencapai 31 ribu liter yang diangkut dengan menggunakan toren air di atas mobil patroli.
Air yang didistribusikan diperuntukkan minum, masak, wudu, dan mencuci pakaian. Adapun keperluan untuk mandi, cuci, dan kakus warga selama ini memanfaatkan air sungai meski kondisinya kotor.
“Setiap pendistribusian sebanyak 2.000 liter dan seharinya bisa 3 hingga 4 kali, serta itu sudah dilakukan dari bulan April sampai sekarang,” ujarnya.
Pendistribusian air bersih selama ini terus dilakukan. Namun, selama ini komunikasi dengan BPBD masih terus dilakukannya supaya mereka bisa secepatnya mengirimkan air bersih bagi warga sekitar mengingat kekeringan sudah meluas.
“Untuk sekarang ini memang pengiriman air bersih bagi masyarakat dari BPBD belum ada, namun kami tetap berupaya mendistribusikan supaya mereka bisa menggunakan terutama kebutuhan sehari-hari mulai memasak, minum, wudu dan lainnya,” paparnya.
Dijelaskan Semiyono, selama pendistribusian air bersih, sudah menghabiskan 3 unit mesin pompa air yang dibeli dari uangnya sendiri. Selain itu dirinya juga membuat sumur dan membeli toren air yang sama dari kantongnya sendiri. Adapun untuk pendistribusian air bersih kepada warga dilakukan sendiri, terkadang oleh anggota yang bertugas piket.
“Jadi anggota yang bertugas piket, selain memberikan pelayanan, mengayomi, menjaga keamanan dan ketertiban, serta mendistribusikan air bersih kepada warga yang membutuhkan” ungkapnya. @arn